Breaking

Thursday 16 March 2017

Kita adalah Bagian yang Sangat Kecil Dari Semesta

 1459683-space-art

    Jagat Raya yang demikian luas ini sepenuhnya ada dalam genggaman Allah. Termasuk didalamnya galaksi, matahari, planet, bumi dan manusia benar-benar ada dalam genggaman Allah. Semua itu tidak bernilai apa-apa dibandingkan kebesaran-Nya. Lihatlah perbandingannya. Saat kita berada di dalam kamar misalnya, ukuran tubuh kita terasa begitu besar. Namun, ketika berada dalam aula, tubuh kita menjadi terasa lebih kecil. Akan terasa lebih kecil lagi jika pembandingnya adalah lapangan sepakbola, sebuah kota, provinsi, negara, benua dan seterusnya dan keberadaan kita menjadi sangat tiada berarti jika pembandingnya planet Bumi.


     Bumi kita pun hanyalah satu dari delapan planet anggota tata surya yang berputar mengelilingi matahari. Matahari pun hanya satu dari sekitar 100 miliar bintang yang tergabung dalam galaksi Bima Sakti. Bima Sakti pun bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta. Ada banyak sistem serupa yang ada di semesta. Galaksi kita ini pun hanya satu dari seratus miliar galaksi lain yang tergabung dalam Supercluster. Diperkirakan ada banyak Supercluster yang kemudian membentuk gugusan-gugusan yang lebih besar yang belum diketahui dimana tepinya. Bayangkan betapa kecil dan tidak berartinya kita....!!!


     Menurut para ilmuwan, diduga diameter alam semesta ini mencapai 30 miliar tahun cahaya. Artinya, jika cahaya ingin menyeberang alam semesta dari tepi kiri ke kanan, butuh waktu selama 30 miliar tahun. Padahal, dalam waktu satu detik saja, cahaya itu dapat mencapai jarak 300000 km. Dengan kecepatan 300000 km/detik, dalam waktu satu tahun, cahaya akan menempuh jarak sekitar 9,5 juta kilometer. Coba hitung berapa kilometer diameter alam semesta ini, dan bandingkan dengan keberadaan diri kita di alam ini! Sangat-sangat kecil..!!


     Itu dari segi ukuran. Dilihat dari perspektif waktu hidup, usia harapan hidup manusia berkisar antara 50-70 tahun. Bandingkan dengan usia Bumi kita yang miliaran tahun. Batuan-batuan bumi yang tertua diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun sedangkan kehidupan manusia diperkirakan baru sekitar 100 ribu tahun. Apalagi jika usia kita dibandingkan dengan usia alam semesta yang konon sudah 15 miliar tahun! Sangat sebentar..!


     Menurut hitungan para ahli Fisika, 70 tahun usia manusia sebanding dengan 0,15 detik usia kosmik (usia alam semesta). Satu detik usia kosmik setara dengan 475 tahun usia manusia. Apabila usia 70 tahun saja sebanding dengan 0,15 detik, betapa detik perbandingan orang yang berusia 20, 30, 40, atau 50 tahun? Subhanallah, begitu singkatnya waktu hidup manusia. Lalu dengan waktu yang sebentar ini sudahkah kita siapkan bekal untuk kehidupan abadi kita kelak?


     “Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’. Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan hanya sebentar saja, jika kamu sungguh-sungguh mengetahui.’”
(QS. Al-Mu`minuun: 112-114)

.

.
Sumber : Majalah Nurul Hayat edisi 100

No comments:

Post a Comment